Minggu Bulan Madu

1233 Kata

Tiara berbaring membelakangi ruang tengah kamar, wajahnya menghadap jendela, matanya terbuka. Ia mendengar suara resleting terbuka, bunyi botol antiseptik dibuka, dan helaan napas berat pria itu. Dengan posisi berbalik, ia bisa melihat jelas dari sudut mata. Abimana duduk di kursi, membuka kemejanya hingga d**a bidangnya terlihat. Ada luka sobek di sisi kiri dadanya, dan pria itu dengan tenang mensterilkan perban serta benang jahit. Tanpa suara mengeluh, tanpa bantuan siapa pun. “Gila, dia beneran mau jahit sendiri?” gumam Tiara dalam hati, ngeri setengah mati. Tangannya meremas ujung selimut. Mau bantu, tapi gengsi. Baru semalam ia memarahi pria itu karena tak memberinya penjelasan. Masa sekarang harus sok peduli? Tapi melihat ujung jarum menembus kulit Abimana, membuat tengkuknya mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN