Ica baru saja sampai di rumah, begitu juga dengan Nadia. Leo mengantarkan Nadia sampai di kamarnya, sedangkan Devan, dia masih mengurus Ica di kamarnya. Ica sudah meminta Nadia untuk pindah kamar ke dalam, tapi Nadia menolaknya. Dia tidak mau nantinya malah ada keributan lagi, apalagi dengan Acha yang masih saja acuh dan jutek di depan Nadia. Meskipun kadang Nadia menyapanya dengan baik, mengajak ngobrol, dan menanyakan bagaimana di sekolahannya. Leo melihat kamar Nadia yang sempit di belakang. Dia menghela napasnya dengan berat melihat anaknya tidur di tempat yang tidak layak dijadikan tempat istirahat untuk putrinya yang sedang mengandung. “Benar-benar Devan!” ucap Leo geram. “Sudah biarkan saja, Yah. Nadia aman kok di sini. Kalau pagi langsung bisa menghirup udara segar, gak melulu p