Bab 128 - Sarapan Bersama

2368 Kata

Nadia merasakan berat di tubuhnya saat mengeliat dan terbangun dari tidurnya. Sebuah tangan melingkar di atas tubuhnya, di bagian dadanya. Devan memeluk Nadia, dia terpaksa tidur di kamar Nadia semalam, karena semua akses pintu untuk masuk ke dalam dikunci oleh Ica. Jadi Devan kembali lagi ke kamar Nadia. Nadia menoleh ke belakang, melihat siapa yang sedang memeluk tubuhnya dari belakang. Terdengar dengkuran halus dari lelaki yang sedang memeluknya. “Astaga ... Kak Dev?!” pekik Nadia sambil menyingkirkan tangan Devan, tapi Devan malah mengeratkan pelukannya. “Kak Dev, bangun ... berat sekali tangannya!” Nadia kembali menyingkirkan tangan Devan dari tubuhnya. “Sebentar, Sayang ... aku masih ingin memelukmu, Ca,” igau Devan dengan semakin mengeratkan pelukannya. “Kak Dev! Aku bukan Kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN