Bab 49 - Kuli Bangunan

1949 Kata

Devan belum melihat Ica keluar dari kamarnya, padahal dia sudah selesai makan dengan Rangga dan Arkan. Devan sedikit merasa bersalah meninggalkan Ica makan lebih dulu dengan teman-temannya. Saking merasa lapar, dan keadaan hatinya sudah lega, dia langsung mengajak Arkan dan Rangga untuk makan bersamanya. “Ih aku jahat sekali, aku sampai gak mikir Ica udah makan apa belum, saking laparnya aku malah ajak Arkan sama Rangga untuk makan bareng,” gumam Devan. Devan melihat ke arah kamar Ica, pintu kamar belum terbuka. Mungkin Ica belum selesai ganti bajunya, jadi Devan memilih untuk duduk bersama Arkan dan Rangga, melanjutkan obrolannya tadi sebelum makan. Namun, baru saja duduk, dia mendengar anak kecil memanggilnya dan berlari mendekatinya. “Nadia, jangan lari-lari gitu, nanti kamu jatuh,”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN