Bab 65 - Mengunjungi Makam Rasya

1524 Kata

‘Sesakit ini rasanya ditinggalkan buah hatiku yang baru saja lahir? Bagaimana dia di sana? Siapa yang memeluk kamu, Nak? Siapa yang memberikan kamu ASI saat kamu lapar? Ah, mama terlalu khawatir akan hal ini. Padahal kamu sudah dijamin Tuhan di sana, sudah dijamin kenyamanannya dan sudah terpenuhi semua yang kamu butuhkan.’ Ica tercenung menatap langit-langit kamar perawatannya di rumah sakit, sambil menunggu Devan selesai salat Isya. ‘Maafkan mama, mama belum melihat wajah kamu seperti apa. Kata papamu, kamu sangat tampan sekali. Sayang sekali, mama tidak bisa melihat wajah kamu untuk yang terakhir kalinya. Mama janji, kalau mama sembuh, mama sudah bisa pulang, mama akan setiap hari menjenguk makam kamu, Nak. Bahagia di sana Rasya, mama sangat menyayangimu dan mencintaimu.’ Ucap Ica deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN