Bab 66 - Kekalutan Ica

1472 Kata

Ica terdiam duduk di sofa yang berada di kamar Rasya. Semua sudah dipersiapkan sesempurna mungkin untuk menyambut kehadiran buah hatinya, tapi semuanya lenyap. Rasya lebih dulu dipanggil Tuhan sebelum sampai di rumah, sebelum menempati kamar yang Ica persiapkan. Ica berjalan ke arah keranjang bayi yang dibelikan mamanya dan mama mertuanya. Semua sudah dipersiapkan Omanya sebaik mungkin, untuk cucu pertamanya, tapi hanya kepedihan saat melihat semuanya. Baju-baju lucu, sepatu, topi, selimut, dan lainnya semua tidak artinya lagi. Ica menangis, tubuhnya merosot kebawah, karena kakinya tak bisa lagi menopang tubuhnya yang semakin lemah mengingat semua yang sudah ia persiapkan untuk menyambut kelahiran Rasya. “Maafkan mama, sungguh mama belum siap kehilangan kamu, Nak. Mama belum siap,” ucap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN