Bab 158 - Selalu Salah

2914 Kata

Acha masih menangis hingga sesegukkan di pelukan Nadia. Melihat mamanya yang sudah terbujur kaku, ditambah papanya yang masih saja seperti belum menerima kepergian mamanya membuat Acha semakin tertekan melihat keadaan seperti itu. Terdengar isak tangis Devan yang terus meminta maaf pada Ica, ia terus menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian Ica, hingga Acha yang ingin memeluk Devan pun Devan abaikan. “Ca, aku minta maaf, kalau saja aku tidak melakukan itu, kamu tidak akan seperti ini, Ca,” ucap Devan lirih dengan terisak. Namun, semua yang ada di dekat Devan mendengarnya. Nadia semakin terpojokkan lagi. Seolah Devan menyalahkan adanya Nadia yang masuk dalam kehidupan mereka. “Tante mau ke mana?” tanya Acha, karena Nadia melepaskan pelukan Acha. “Tante mau lihat Fatih, Sayang,” jawab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN