Bab 102 - Penentram Jiwa

1682 Kata

Semua tidak percaya Keenan akan pergi secepat ini. Setelah semuanya Keenan persiapkan dengan matang untuk masa depannya bersama Nadia, namun Tuhan berkehendak lain. Keenan harus pergi untuk selamanya, tepat di satu minggu sebelum dia menikah. Jenazah Keenan sudah sampai di rumah Devan. Devan mau Jenazah Keenan ia bawa ke rumahnya sebelum dimakamkan. Devan yang ingin mengurus Jenazah Keenan, sampai ke pemakaman. Devan masih duduk terpekur di depan jenazah adiknya itu. Rasanya baru kemarin dia bercandan dengan Keenan, baru kemarin dia merasakan memiliki adik laki-laki yang bisa diajak bertukar pikir untuk masalah apa pun, termasuk masalah pekerjaan. Sekarang Devan harus merelakan Keenan pergi untuk selamanya. “Nan, Kak Dev ikhlas, jika memang itu membuat kamu tidak sakit lagi. Maafkan Kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN