Devan melajukan mobilnya persis di belakang mobil Willy. Ia mengikuti mobil Willy. Dia benar-benar tidak rela istrinya berada satu mobil dengan laki-laki lain. Gurat wajahnya sudah menampakkan kemarahan yang begitu kental. Wajahnya merah padam, darahnya sudah mendidih, dan memenuhi rongga kepalanya. Acha tahu papanya sedang marah dan cemburu, dia diam di belakang papanya. Acha pun kecewa dengan Nadia yang memilih dengan Willy dibandingkan dengan papanya. Tapi, Acha juga paham dengan perasaan tantenya, semua itu juga karena papanya yang sudah keterlaluan memperlakukan Tante Nadianya. Acha tidak menyalahkan Nadia yang memilih bersam Willy, mungkin Tante Nadianya masih belum mau dekat papanya yang sudah menyakitinya. Nadia tahu kalau di belakang mobil Willy itu mobil suaminya. Nadia melihat