38

1213 Kata

Langit Bali sore itu terbakar jingga. Matahari perlahan tenggelam di garis laut, menyisakan pantulan emas yang menari di permukaan air. Angin pantai berembus lembut, membawa aroma asin laut bercampur wangi kelapa dari payung-payung jerami yang berjajar di bibir pantai. Kalinda duduk bersandar di kursi panjang dengan gaun putih tipis yang membalut tubuhnya. Kakinya terulur ke pasir hangat, sementara tangannya sibuk mengabadikan momen indah itu dengan ponsel. Dari belakang, Bram merapat, kedua lengannya melingkari pinggang istrinya. Dagunya ia letakkan di bahu Kalinda, membiarkan tubuhnya menempel penuh seolah ingin menegaskan pada dunia bahwa perempuan ini hanya miliknya. “Cantik banget,” gumam Kalinda lirih, matanya tak lepas dari cahaya jingga di ufuk. Bram mengecup pelipisnya tanpa m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN