Bram membuka pintu kamar dengan satu tangan sambil menguap kecil. Mereka baru saja tiba di rumah setelah perjalanan yang cukup panjang dari supermarket, makan malam di luar, lalu akhirnya pulang dengan harapan segera rebahan dan bersantai. Hari ini aktifitas mereka cukup padat. Tapi seharian ini pula mereka menghabiskan waktu bersama. Suara gemericik air terdengar dari kamar mandi. Bram mendekat ke arah pintu itu sambil mengetuk ringan. “Dek, masih lama?” teriaknya lembut, tapi cukup jelas untuk terdengar di balik pintu. “Bentar lagi selesai, Mas,” sahut Kalinda dari dalam. Bram mengangguk pelan meski tak terlihat. Ia melangkah ke arah tempat tidur dan baru menyadari ada sebuah tote bag berwarna hitam elegan di atasnya. Alis Bram terangkat. “Ini kado dari Kalen?” tanyanya sambil mengan

