26

1190 Kata

Kalinda membuka matanya perlahan. Cahaya lembut menyapa hingga mampu menerangi wajah tampan suaminya yang berada tepat dihadapan Kalinda. Seperti biasa, Bram mendekap Kalinda tanpa mengenakan kaos. Membiarkan tubuh hangatnya bersentuhan secara langsung dengan istrinya. Bahunya yang lebar, d**a yang naik turun teratur dan aroma maskulin yang khas dari suaminya. Napas berat Kalinda berhembus, masih membekas dari tangisnya yang semalam. Bukan hanya itu. Rasa panas dan oerih yang dia dapatkan dari tamoaran sang ayah masih membekar. Kalinda lupa tak mengompresnya. Jika ingat, air mata kalinda seakan ingin luluh kembali. Tapi sekuat tenaga Kalinda menahannya. Bram tidak bergerak, hanya menghela napas panjang, seakan sadar istrinya mendekat tapi memilih tetap diam. Kalinda menempelkan wajahny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN