52

1399 Kata

Air hangat yang penuh busa menyambut tubuh Kalinda saat ia perlahan menurunkan dirinya ke dalam bathtub. Aroma lembut sabun menghiasi kamar mandi, menciptakan suasana seolah ia berada di sebuah kamar hotel mewah, bukan di kamar suaminya sendiri. Bathub itu begitu besar hingga tubuh Bram pun bisa ikut bergabung di dalamnya tanpa membuat keduanya berdesakan—meski saat ia menyusul masuk, air meluber, jatuh ke lantai marmer dengan bunyi lirih. Bram bersandar ringan, lalu meraih tubuh mungil istrinya untuk mendekat. Jemarinya yang besar bergerak telaten, mengusap punggung Kalinda dengan sabun, sesekali memberi pijatan lembut di bahu yang tegang. Kalinda terdiam, hanya sesekali menarik napas panjang, sampai akhirnya bibirnya terbuka. “Mas…” suaranya lirih, bergetar. “Dalem, Dek?” Bram menundu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN