Bab 77. Sebuah Dukungan

1190 Kata

“Ma-maaf, Om. Apa saya gak salah dengar?” tanya Bianca yang masih kaget dengan ucapan Beni yang sangat tiba-tiba itu. “Emang kenapa. Emang ka –“ “Permisi, Pak. Ini pesanan teh hangatnya,” sela seorang pelayan restoran yang membawa teh hangat untuk Bianca dan Beni. “Makasih, Mbak,” ucap Bianca. Beni menyuruh Bianca meminum tehnya dulu selagi hangat. Tentu saja agar wanita itu lebih rileks lagi saat mereka berbincang. Bianca menelan teh hangat yang tersaji untuknya. Dia tidak tahu apakah Beni saat ini sedang serius dengan ucapannya tadi atau hanya sebuah pengujian lagi. Tapi tetap saja, perintah untuk segera menikah tadi sedikit menjadi penghiburan untuk Bianca. Dia serasa mendapat sedikit dukungan dari keluarga Nathan, yang akan menjadi keluarga barunya. “Sebentar lagi anak kamu udah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN