“Dua?” Diandra semakin kaget. “Kenapa? Apa kamu makin iri ama aku? Apa itu makin nyakitin kamu?” “Gak usah ngancem aku yang enggak-enggak. Asal kamu tau, aku bisa bakal lebih kasar dari kamu!” tegas Bianca yang sangat geram dengan permintaan tidak masuk akal Diandra. Tanpa berpikir lama lagi, Bianca segera pergi meninggalkan Diandra sendirian. Dia tidak peduli bagaimana wanita itu akan pulang setelah dia siram air jeruk. Ucapan Diandra sangat menyinggung dan menyakiti Bianca. Bagaimana mungkin dengan mudahnya wanita yang belum resmi menjadi kakak iparnya itu ingin meminta Sakha dari dia. Itu sama saja dengan memberikan nyawanya pada Diandra. “Orang gila! Bisa-bisanya dia ngomong kayak gitu dengan santainya. Dia pikir dia siapa bisa minta Sakha gitu aja dari aku,” geram Bianca sambil