“Bagaimana keadaannya, Elly?” tanya Rafael memburu. “Nia baik-baik saja, kamu melakukan pertolongan pertama yang dia butuhkan. Tapi Nia butuh banyak pasokan darah sewaktu-waktu, dia mengeluarkan darah terlalu banyak Rafa” kat Ellaine, tangannya membersihkan kemeja yang terkena darah. Rafael menatap wajah damai Nia yang terbaring lemah di samping ranjangnya, “Ellaine, aku-“ “Jangan!” potong Ellaine cepat, “Jangan lakukan apapun lagi, kamu juga harus banyak istirahat Rafa! Kamu sudah menyumbangkan darahmu hari ini, pulihkan tubuhmu atau aku melarangmu mendonorkan darah padanya lagi” ancam Ellaine. “Baiklah, tapi jika dia membutuhkan darah ambil saja darahku sebanyak mungkin. Aku nggak mau orang lain yang mendonorkan darah untuknya, aku nggak mau ada darah orang lain yang mengalir pada di