Dua Adik Angkat

1500 Kata

Dua kali Nia memanggil namun tak ada tanggapan dari Rafael, lelaki itu terdiam seribu bahas. Wajah konyol Rafael ketika menatap Nia malah terkesan seperti tengah loading, saraf-saraf di tubuh Rafael mencoba menyambung kembali ke otak. “Mas?” panggil Nia lagi. “Eh iya? Ada apa Nia?” tanya Rafael tergagap. “Harusnya aku yang tanya, mas ada perlu apa kesini?” “Oh iya maaf, aku ingin melihat keadaanmu Nia. Aku dengar tanganmu melepuh kena siraman kopi juga, bagaimana lukanya?” Nia tak menyangka Rafael tahu tentang hal itu, ia mencoba menyembunyikan tangannya, “Nggak apa-apa mas, sudah sembuh kok, lukanya ringan” Rafael menghela napas panjang, “Kemarikan tanganmu, aku nggak mau kamu menyembunyikan hal ini dariku” Terpaksa Nia menunjukkan telapak tangan kiri, mata Rafael terbelalak kaget

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN