Nia mengerjap kala mendengar gelegar kemarahan dari Yusuf, tak di sangka ayah Rafael sanagt marah hanya karena Rafael menyentuh dagunya. Mata Yusuf melolot memerah, tak di sangka hal itu saja sudah membuat Nia ketakutan setengah mati. “Eh papa” ucap Rafael, ia berdiri menghadap papanya. “Maaf pa, tadi.. tadi mas Rafa nggak bermaksud..” “Masih bisa cengengesan kamu Rafa! Sudah papa bilang jangan pernah menyentuh Nia sebelum sah, bandel banget kamu ini!” “Hehehe, lagian papa juga ngapain kesini?” tanya Rafael tak kenal takut. Emosi Yusuf makin meninggi melihat raut wajah Rafael yang cengengesan, “Papa yang harusnya tanya ngapain kamu kesini? Ada urusan apa kamu kesini? Jangan bilang kamu cari kesempatan berduaan sama Nia di belakang papa dan mama!” bentak Yusuf. “Rafa kangen pacar, mas