Upik Abu

1500 Kata

Nia menutup mulut rapat dalam perjalanan menuju rumah sakit, karena luka siraman kopi sebelumnya Yusuf memaksa Nia pergi memeriksakan lukanya. Sebagai orang tua, Yusuf tak ingin Nia mengalami infeksi atau lukanya terkena bakteri. Rafael yang tengah mengemudi ikut terdiam, ucapan Yusuf sebelumnya sangat mengejutkan namun tak bisa di pungkiri jauh di dalam hatinya sangat girang. Artinya Yusuf sudah menerima Nia tanpa embel-embel seleksi lebih dulu, bila Rafael membawa pulang gadis kaya raya mungkin Yusuf akan menyelidik dengan ketat. ‘Papa, aku memang sangat senang dengan kalimat tadi tapi lihatlah pipi Nia jadi merah, bahkan dia nggak mau lihat aku saking malunya’ gumam Rafael dalam hati, sesekali ia melirik Nia yang lebih asyik memperhatikan jalanan. Sesampainya di jalanan dekat lingkun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN