Malam menjelang di hari ketiga setelah para pengawal dari pihak Rafael di minta mundur dan di gantikan oleh pengawal dari pihak Ellaine, keadaan sedikit lebih tenang. Kabar menggembirakan lainnya datang ketika ibu Nia siuman, ia mulai bisa bicara dengan lancar saat di ajak berkomunikasi. “Bagaimana kondisi ibu hari ini?” tanya Nia di samping ranjang bu Kalsum. “Ibu nggak apa-apa nduk, ibu sudah bisa menggerakkan tangan sedikit nih” walaupun wajahnya yang gosong tertutup perban namun Nia masih bisa melihat senyum manis ibunya. “Nia seneng dan bersyukur banget masih bisa ketemu sama ibu, Nia takut banget sebelumnya” rengek Nia. “Ibu nggak terlalu parah nduk, bibi kamu yang lukanya lebih parah. Apa dia belum bangun?” Nia menggeleng pelan, “Masih belum bu, Nia dengar luka bibi sangat para