Waktu ashar menjelang, Yaksa bergegas pergi ke rumah Egi. Mengajak bermain adik Egi yang masih satu tahun. Ia juga ingin melihat, siapa yang sebenarnya sudah mengganggu anak kecil itu. Yaksa juga menghindari ngantuk agar tidak tidur. Mungkin otak Yaksa sudah penuh godaan setan. Saat menjelang magrib selalu mengantuk. Yaksa takut tidur. Takut mimpi buruk itu ada lagi. Mimpi buruk yang Yaksa rasa selama hidup, hanya kali inilah yang sangat buruk. Dimana dia dikelilingi para hantu buruk rupa, serta ular-ular hitam seperti ular siluman. Andai dia anak kecil, ia akan menangis karena ketakutan. Sangat tidak enak takut dengan mimpi. Apalagi sampai mengganggu tidur. "Ini bonekanya cantik banget! cantik kayak Aira," puji Yaksa pada adik Egi, Aira. "Ka ka!" bocah itu berceloteh meminta boneka