Yaksa mengajak Gladis di perkebunan. Gladis juga nampak baik-baik aja saat tersengat semburat sinar matahari yang samar-samar karena tertutub mendung. "Le, tumben kowe kok nek kene." ucap bapak-bapak membawa cangkul. (Nak, tumben kamu kok di sini). "Enggeh, Pak. Niki kaleh rencange." jawab Yaksa ramah (Iya, Pak. Ini sama temannya) Pak Bagyo menyatukan alisnya bingung. "Endi lo kancamu ki?" (Mana lo temenmu itu?) "Dereng dugi. Monggo njenengan bade macul." (Belum datang. Silahkan kalau mau nyangkul) Pak Bagyo pamit untuk mencangkul. Yaksa menatap Gladis yang sibuk mengamati perkebunan. Iya, namanya setan mempunyai kekuatan untuk menampakkan dirinya pada siapa yang mereka kehendaki. Saat ini Yaksa yakin, Gladis bukan lah seorang manusia. Buktinya, Pak Bagyo juga tidak melihatnya. Mun