Saat itu ketiga orang yang sedang duduk menantinya selesai menerima telepon, sedang membahas pernikahannya dengan Belinda. Mereka tidak menyadari wajah pucat dan panik Joseph. “Bagaimana, Joseph? Apakah kontraknya sudah bisa ditandatangani? Setelah urusan ini beres, kita semua akan fokus sepenuhnya pada pernikahan kalian.” Ujar Terry dengan senyum cerah di wajahnya. Tidak ada yang mengetahui, segala pembicaraan tentang pesta pernikahan dan rencana kerja sama memudar dari pikiran Joseph. Tak peduli lagi tentang tatapan kakeknya, atau raut terkejut dari Terry Moses yang menyadari dia tetap berdiri jauh, tanpa niat untuk kembali bergabung. “Maaf, ada urusan mendesak yang perlu saya tangani segera,” katanya dengan suara tergesa, langsung berbalik dan berjalan keluar dari ruangan tanpa membe