Gary terkejut. Wajahnya berubah pucat. Kata-kata Pieter seperti sabetan pisau tajam yang langsung mengiris ke dalam hatinya. Kakek itu mendekat, langkahnya perlahan namun penuh penekanan. "Kau membangun hidupmu dengan kesombongan dan iri hati," Pieter melanjutkan dengan suara yang menggetarkan, setiap kata begitu jelas dan terukir dalam benaknya. "Kau begitu serakah, hingga hampir membunuh Joseph saat usiamu remaja. Kau membiarkannya nyaris tenggelam di danau, dan kau juga membiarkan dirinya nyaris mati terpanggang di dalam gudang yang terbakar kalau tim pemadam kebakaran tidak cepat menemukannya. Kau pikir tidak ada yang tahu tentang itu? Kami semua tahu, Gary. Kami semua tahu." Gary merasa seluruh tubuhnya kaku. Rasa dingin menyusup dari ujung jari kaki hingga ke kepalanya. Tubuhn