Belinda, yang paling gelisah sejak kemarin, tak dapat menahan diri. Ia mendekat dengan tatapan penuh pertanyaan, meski bibirnya menahan getaran emosi. “Joseph, kau tahu kami semua mengkhawatirkanmu, kan? Ke mana saja sejak kemarin siang?” tanyanya, suaranya terdengar lebih lembut, mencoba tidak terdengar seperti orang menginterogasi. Joseph diam, hanya menatap Belinda dengan mata dinginnya yang tanpa ekspresi, membuat Belinda tercekat dan memalingkan pandangannya dari wajah Joseph yang membuat hatinya semakin gelisah. Tatapan Joseph beralih pada Terry dan Hendrik, yang juga memandangnya penuh harap, ingin segera mendengar alasan yang jelas. Terry, yang biasanya lebih tenang, tak bisa menahan diri lagi. “Joseph, apa yang sebenarnya terjadi? Kau tak ada kabar sejak kemarin. Ini bukan h