Bab 158 Mundur?

1436 Kata

Ponsel itu kembali bergetar dan berdering pelan. Harley segera meraih ponselnya, melihat beberapa pesan yang masuk dari beberapa orang lainnya. Beberapa peluang baru mulai terbuka, dan Harley tahu, jika dia ingin menang, dia harus memainkan permainan ini dengan cerdas, lebih cerdas dari sebelumnya. Malam itu, meski tubuhnya lelah, pikiran Harley tetap terjaga, pada saat itu telepon dari ayahnya masuk. “Ada apa, ayah?” tanyanya sambil menempelkan ponsel ke telinganya, nada suaranya terdengar agak malas. Suara ayahnya terdengar tegas di ujung sana. “Harley, pulanglah sekarang. Kita perlu bicara.” Kening Harley berkerut. Jarang sekali ayahnya berbicara dengan nada seperti itu—dingin, nyaris tanpa basa-basi. “Apa yang terjadi? Bukankah kita bisa membicarakannya nanti? Aku sedang...” “Har

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN