Semoga semua berjalan sesuai rencananya. Pieter Morgan duduk di kursi, menyandarkan punggungnya yang terasa lelah, namun dengan ekspresi yang jauh lebih tenang. Pikirannya sudah mantap, dan langkah-langkah yang akan ia ambil sudah jelas di benaknya. Pieter Morgan telah memutuskan untuk bertindak, bukan hanya untuk menyelamatkan Moses Corporation, tapi juga untuk menjaga warisan persahabatan yang telah mereka bangun bersama. “Tidak akan kubiarkan keluarga Moses mengalami kejatuhan seperti ini,” gumam Pieter pelan, namun penuh dengan tekad yang membara. Pieter Morgan meraih kembali ponselnya setelah meletakkannya di meja. Ia tahu ada satu hal penting yang belum ia lakukan—memanggil Joseph. Dengan mantap, dia menekan nomor ponsel Joseph dan menunggu panggilan tersambung. Begitu panggila