Joseph Morgan duduk di kursi belakang mengepalkan tangannya. Sore ini dia datang untuk berbicara dengan Elaine. Dia sudah membeli apartemen terbaik atas nama Elaine sendiri. Di dalam mobil hitam yang berjalan perlahan mengikuti kendaraan Samuel, Joseph Morgan duduk diam, hanya sesekali menatap ke luar jendela dengan tatapan gelap. Tangannya yang semula bersandar di pangkuan kini mengepal kuat, seluruh ototnya menegang. Sore ini seharusnya menjadi momen penting untuk menunjukkan bahwa dia benar-benar peduli. Dia sudah menyiapkan semuanya untuk Elaine, memastikan setiap detail dari apartemen itu sempurna. “Jadi... dia pergi bersama dokter itu.” Suara Joseph rendah, namun ada nada penuh ketegangan di dalamnya. Davin, asisten kepercayaannya yang duduk di depan, melirik sekilas ke kaca spio