Elaine berdiri di ruang tamu penthouse, mengenakan pakaian rumah sederhana dan tatapan keras kepala yang tidak mau goyah. Joseph duduk di sofa di depannya, dengan jas rapi namun sedikit kusut karena seharian mengejar waktu. Ekspresi tenangnya perlahan berubah menjadi frustasi, tapi senyum tipis tetap menghiasi wajahnya. "Sayang, ini hanya pesta keluarga Sander. Tidak perlu merasa terintimidasi," bujuk Joseph dengan nada lembut, mencoba meredakan ketegangan di antara mereka. Elaine menghela napas, menyilangkan tangan di d**a. "Joseph, aku punya banyak tugas kuliah. Selain itu, aku belum siap berada di kalangan kelas atas bersamamu. Maksudku, berita mengenai pernikahan kita yang sudah viral itu, pasti mengundang reaksi beragam. Aku.." "Kenapa? Kamu takut?" Joseph memotong cepat. Dia ber