Bagas kembali ke rumah orang tuanya setelah mengantarkan Maya. Ia hanya akan transit, lalu membawa beberapa pakaian dan buku kuliahnya ke Apartemen. Bagas sudah membayangkan setiap hari bisa bercinta dengan Maya. Wanita yang ia sukai sejak SMA sudah berada dalam genggamannya. Tugasnya tinggal belajar, lulus, wisuda dan menikahi Maya. Lurus dam lempeng banget cita -cita Bagas. Bagas masih tak bisa melupakan kejadian tadi malam. Pertemuannya yang singkat dan dingi ternyata membawa takdirnya tetap kembali ke pelukan Maya, seniornya yang paling ia idamkan dahulu. "Kamu menepati janjimu, May," jelas Bagas dengan senyum bahagia. Mobil Bagas sudah sampai di depan halaman rumahnya yang mewah. Ia turun dengan wajah sumringah dan masuk ke dalam rumah. Kedua orang tuanya masih sarapan pagi. Baga