Bastian menatap Bagas yang sedang menatap diinya dengan tajam. "Kenapa melotot begitu pada Papa?" ucap Bastian tak suka ditatap seperti oleh putranya sendiri seolah Bagas sedang menantang dirinya. "Papa itu yang kenapa? Permintaan Papaa suka aneh -aneh. Biki gak nafsu makan saja," jelas Bagas penuh emosi. Bagas menyeruput teh hangat di samping piringnya dan ingin beranjak pergi dari kursi itu. "Bagas! Habiskan makanan kamu. Kamu yang bilang bakal habi makan sebanyak itu! Mama itu sudah capek memasak tapi kamu malah membuang makanan. Banyak orang gak bisa makan!" ucap Hera penuh emosi. Sebagai ibu, Hera paling benci kalau kedua putra putrinya itu tidak menghabiskan makanan yang dimasaknya. Seolah mengejek masakan yang susah payah dibuat dari pagi dengan penuh cinta. "Bagas sudah gak na