13

1080 Kata

Kuliah sesi ketiga sudah hampir dimulai. Bagas berjalan tepat di samping Maya. Mereka tetap bicara tanpa bergandengan tangan layaknya hubungan antara dosen dengan mahasiswanya. Tapi, tatapan keduanya terlihat bersinar dan penuh kehangatan satu sama lain. Keduanya sudah masuk ke dalam kelas. Bagas duduk di kursi paling depan. Biasanya ia lebih memilih duduk di kursi paling belakang. Ini yang membuat semua teman -temannya bingung. Ini tidak bisa dibiarkan mereka selama ini menurut dengan Bagas. Sekarang malah Bagas yang berubah. Ini ama sekali tidak fair. "Gas! Duduk sini ja. Ngapain kamu di depan gitu? Kayak si kutu buku aja," ucap semua teman -temannya mengejek. Bagas hanya menutup bibirnya dengan jari telunjuk agar semua temannya diam dan tak banyak bicara karena kelas sudah akan dimul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN