66

1749 Kata

Pagi itu, Bagas membuka mata dengan perasaan lelah yang masih tersisa dari hari sebelumnya. Ia menoleh ke samping, melihat Maya masih terlelap dengan posisi yang sedikit berantakan—selimut melorot, tangan memeluk guling erat, dan bibirnya sedikit terbuka. Ia tersenyum kecil, lalu bangkit perlahan agar tidak membangunkan istrinya. Bagas baru saja ingin mengambil laptop untuk kembali mengerjakan skripsinya ketika suara lembut Maya terdengar. “Gas…” Bagas menoleh dan mendapati Maya mengerjap pelan, matanya masih setengah terbuka. “Kamu mau ke mana?” tanyanya dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. “Mau ngerjain skripsi dulu sebentar,” jawab Bagas sambil mengusap pelan rambut istrinya. Maya mengerucutkan bibirnya. “Nanti aja…” Bagas tertawa kecil. “Sayang, kalau nanti terus, sk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN