Malam setelah pesta pernikahan Tio dan Icha, Maya terbaring di kasur dengan wajah merajuk. Ia memainkan ujung selimut, sementara Bagas duduk di sampingnya, sibuk membalas chat di ponselnya. “Gas…” panggil Maya dengan nada manja. Bagas menoleh sekilas. “Hmm?” Maya memutar tubuhnya menghadap Bagas, tangannya mencubit pelan lengan suaminya. “Aku pengin jalan-jalan.” Bagas terkekeh. “Baru tadi kita seharian keluar, Sayang. Sekarang udah malem, istirahat dulu.” Maya menggeleng kuat. “Bukan ke mall atau acara nikahan, aku pengin ke pantai.” Bagas mengangkat alis. “Pantai?” Maya mengangguk penuh semangat. “Iya! Aku ngidam pengin lihat laut, main air, jalan-jalan di pasir, denger suara ombak… Pokoknya pengin banget!” Bagas menatap Maya lama, lalu tertawa kecil. “Kamu kenapa tiba-tiba kepik