68

1013 Kata

Setelah sukses menyelesaikan sidang skripsinya, Bagas akhirnya bisa bernapas lega. Hari itu, setelah keluar dari ruang sidang, Maya langsung menyambutnya dengan pelukan erat di depan kampus. "Suamiku lulus!" seru Maya dengan mata berbinar. Bagas tertawa, masih mengenakan kemeja putih yang sudah agak kusut. "Alhamdulillah, akhirnya selesai juga." Maya mengusap punggung Bagas penuh semangat. "Aku bangga banget sama kamu, Gas!" "Ya iyalah, siapa lagi yang bisa lulus dengan segala distraksi dari istri manja?" goda Bagas, mencubit pelan pipi Maya. Maya pura-pura kesal. "Hey! Aku kan justru penyemangat kamu!" Bagas terkekeh. "Iya, iya. Kamu penyemangat terbaik." Setelah beberapa saat merayakan keberhasilannya, Bagas dan Maya memutuskan untuk makan di restoran favorit mereka. Kali ini, May

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN