61

1295 Kata

Setelah percakapan mereka malam itu, Maya benar-benar berusaha mengatur waktunya lebih baik. Ia mencoba pulang lebih awal dan mengurangi pekerjaan yang bisa ditunda. Bagas pun mulai menyesuaikan diri, mengurangi waktu di perpustakaan agar bisa makan malam bersama Maya. Namun, tak semudah itu menyeimbangkan kehidupan rumah tangga dan kesibukan masing-masing. Suatu malam, Maya pulang lebih awal dari biasanya. Dengan semangat, ia membeli makanan favorit Bagas—ayam bakar dan es teh manis. Ia membayangkan bagaimana mereka bisa makan bersama sambil berbincang santai. Namun, begitu masuk rumah, Maya menemukan piring-piring kotor di meja makan. Rupanya Bagas sudah makan lebih dulu. Maya menatap piring itu dengan ekspresi kecewa. Ia melirik jam dinding, masih pukul delapan malam—tidak terlalu l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN