62

1111 Kata

Maya berjalan keluar rumah dengan hati berkecamuk. Langkahnya cepat, seakan ingin segera menjauh dari semua kebohongan yang mungkin saja sedang dimainkan Bagas. Sementara itu, Bagas masih terpaku di ruang tamu. Ia tidak menyangka kalau kesibukannya dengan skripsi malah menjadi pemicu pertengkaran dengan Maya. Ponsel Bagas bergetar. Sebuah pesan masuk. Rani: Gas, besok jangan lupa ya, kita ketemu di perpustakaan buat revisi. Ada hal penting yang mau aku omongin. Bagas menghela napas. Ia sudah lelah dengan semua ini. Namun, ia harus menyelesaikan skripsinya agar bisa segera lulus dan fokus ke rumah tangganya dengan Maya. Tapi yang jadi masalah, Maya sepertinya mulai kehilangan kepercayaannya pada Bagas. *** Maya akhirnya memilih pergi ke rumah sahabatnya, Lila. "Aku nggak ngerti lagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN