Maut, jodoh dan rejeki seseorang adalah sebuah misteri. Tidak akan ada yang penah tahu dan bisa menebak semua itu. Intinya kehidupan seseorang di masa depan adalah sebuah takdir. Sama seperti hari ini, Hera, Mama Bagas yang sudah koma dan kritis, bahkan dokter hanya bisa meyakinkan Bagas bahwa keajaiban yang mampu merubah takdir malah perlahan membaik dan stabil. Sedangkan Bastian, Papa Bagas, setelah operasi, kondisinya semakin memburuk. Hera sudah siuman, walaupun masih berada di ICU. Begitu juga Bastian, per hari ini, beliau masuk ke ruangan ICU. Bastian masih sadar, walaupun bicaranya sudah terbata. Ia ingin bertemu dengan Maya. "Maya mana Gas?" tanya Bastian dengan suara begitu lirih. "Ada di depan Pah," ucap Bagas berusaha tetap baik. Walaupun Bagas kesal dan benci pada sang P