Bagas mengusap bahu Maya. Bagas tahu bagaimana rasanya menjadi Maya. Posisi Maya saat ini pasti sangat berat sekali. Memaafkan orang yang sudah membuat hancur dirinya dan keluarganya bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Kalau saja dibalik posisi Maya saat ini dialami Bagas, mungkin saja Bagas juga tidak akan memaafkan begitu saja. "Kalau kamu berat memaafkan Papa, gak masalah, May. Jangan di paksa," bisik Bagas pada Maya. Maya menoleh ke arah Bagas. Air matanya sudah jatuh dan Maya langsung memeluk Bagas dengan erat. Maya rapuh saat ini. Benar -benar sangat rapuh. Maya menangis terguguk di pelukan Bagas, dan inilah tugas Bagas untuk menenangkan Maya. Bastian menatap Maya dan Bagas. Mereka saling mencintai sejak SMA dan sampai saat ini. Bastian merasa sangat bersalah sekali sud