Suara hentakkan kaki terdengar menjauhi ruangan tempat Raya berada. Gadis itu membuka mata, dan mendapati dirinya kini sedang berbaring di sebuah kamar putih dengan kedua tangannya terikat di belakang. Ia mengerjab dan merasakan pusing luar biasa di kepalanya. Beberapa ingatan langsung terngiang-ngiang seperti radio rusak di kepalanya. Mulai dari ia menggengam pisau, untuk mengancam Alert, hingga aksi nekatnya yang ingin menggoreskan tangannya dengan pisau karna merasa terjebak di kukungan Alert. Wajahnya sendu memikirkan betapa teganya Beny, satu-satunya orang yang ia anggap teman, tidak melakukan sesuatu saat melihat ia sedang terancam. Mendesah, Raya bisa merasakan tangannya kram di belakang tubuhnya. Dan sekarang ia mulai kelaparan, karna tadi malam terlalu banyak makan. Dasar pe