Anak Papa

1088 Kata

Tak...tak...tak... tak...tak... tak...tak...tak... Begitu berulang-ulang, suara yang di hasilkan dari tongkat bisbol yang Raya hentakkan. Netra matanya masih memandang Alert, tidak melepaskan barang sedikitpun. Tubuh Alert yang bergetar, keringat dingin yang masih mencucur di wajahnya, hingga jari-jari yang saling meremas. Raya melihat semua itu. "Om, mau main drama enggak sama gue?" tanya Raya untuk kedua kalinya. Alert tampak terlihat menggeleng pelan, gerakan lehernya patah-patah. Berdecak, Raya kembali memukul barang. Kali ini korbannya adalah meja yang berada di depannya. Pecahan kaca yang berasal dari meja tampak menghambur di dekat kakinya. Raya membungkuk, dan mengambil salah satu serpihan kaca. Matanya kembali melirik Alert, bibirnya menyeringai kejam. Pecahan kaca itu di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN