Jujur saja, matanya masih ingin terpejam, karena ia benar-benar merasa lelah. Namun, Rio sedari lima menit yang lalu terus menggedor-gedor pintu kamarnya. Membuat pria itu dengan terpaksa bangun lebih awal dari keinginannya. Gio menggeram kesal, lalu menyibak selimut tanpa perasaan membuka pintu kamarnya dan menampilkan Rio yang meringis tanpa dosa. Ia bersandar pada pintu, lalu menatapnya dengan gelengan kepala. "Benar-benar kamu ini!" gerutunya, Gio hanya berdecak tak suka. "Kenapa sih? Kenapa ganggu waktu tidur aku? Aku capek banget Rio! Jangan mentang-mentang kamar kamu di depan aku, terus seenaknya ganggu gitu?" protesnya. Rio hanya menaikan alisnya sembari bersidekap. "Ini sudah pagi, harusnya kamu bangun. Biasakan diri bangun pagi Gio!" kesalnya, Rio pun pergi meninggalkan saud