Resya akui Gio memang pria yang royal. Apapun yang ia inginkan dan bahkan tanpa perlu Resya ucapkan pasti Gio kabulkan. Setelah selesai membeli ponsel baru, mereka berjalan-jalan mengelilingi pusat perbelanjaan sembari memanjakan mata. Sebenarnya Resya agak merasa tak enak hati, karena Gio yang membelikannya ponsel mahal. Ya, paling tidak setara dengan harga sepeda motor. "Aku jadi gak enak sama kamu Gio, ini terlalu berlebihan gak sih?" cicitnya, tangan Gio masih setia menggenggam jemari Resya. Lelaki itu menggeleng dengan santai. "Gak lah, aku sudah memperhitungkan semuanya Resya, uang ini memang aku peruntukan untuk kamu." "Kamu sudah seperti seorang suami Gio yang mementingkan kebutuhan istrinya." Gio tersenyum "Kan' aku lagi belajar. Eh, tapi kamu senang kan?" tanyanya, Resya t