Jarak bukan suatu penghalang dalam hubungan, terkadang pikiran sendiri yang menjadi tembok pembatas itu. Sekuat mungkin, mereka mengubur dalam-dalam setiap pikiran negatif yang bersarang. Kata orang, hubungan jarak jauh itu jarang sekali yang berhasil, entahlah kedua remaja itu harus mempercayainya atau tidak. Tapi yang pasti, setiap mereka yang menjalani hubungan ingin baik-baik saja tanpa ada pertengkaran, perdebatan hanya karena masalah sepele. Gio, sebagai seorang laki-laki yang sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membuktikan segala ucapan yang pernah ia katakan. Karena, bukankah laki-laki yang dipegang adalah omongannya? "Sekarang kita ke mana?" tanya Gio, ia hanya ingin memanjakan Resya. "Kemana saja, bagaimana kalau ke pusat perbelanjaan?" "Boleh, kamu mau beli apa?" tanyan