Bayang-bayang Masa Lalu q

1038 Kata

Kamalia mendesah pelan. Kecewa, beberapa kali telepon Devin tapi tidak dijawab. Apa sesibuk itu hingga tidak sempat mengangkat panggilan? Ponselnya pun tidak mungkin jauh darinya. Diletakkan ponsel di nakas, lantas berdiri dan keluar kamar. "Belum tidur?" tanya Sumi saat Kamalia duduk disebelahnya. Ikut nonton TV. "Baru jam delapan. Belum ngantuk. Apa Mbok Darmi sudah ke paviliun?" "Sudah, baru saja. Aku mau bikin teh, mau dibuatin enggak?" "Enggak usah. Aku minum air putih saja." "Bentar aku ambilin." Sumi ke dapur. Dengan cekatan ia membuat segelas teh dan mengambilkan air hangat buat Kamalia. Malam itu, mereka hanya tinggal berdua saja di vila. Baru saja memberikan air putih dan duduk di sofa. Ponselnya di atas meja berbunyi. Sumi segera melihat siapa yang menelepon. "Lia, ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN