Feby menangis ia merasa sedih dan marah pada dirinya sendiri. Tidak salah Aslan terkejut, karena dia belum memahami apa yang terjadi. Sebelumnya Feby sudah menghubungi Edgar untuk menceritakan apa yang terjadi. Mereka berdua sepakat untuk menjelaskan apa yang terjadi secara bersama-sama. Mungkin ini waktu yang tepat untuk menjelaskan bahwa mereka sudah tidak bersama lagi. Levin hanya diam, dia tidak banyak bicara karena tahu Feby mungkin sedang kalut. Tidak lama kemudian Edgar datang lelaki itu menatap Levin penuh tanya seolah meminta kejelasan yang lebih detail. Levin hanya menggeleng dan melirik Feby yang sudah lebih tenang. Namun, mata wanita itu sembab. "Feb, bagaimana? Apakah Aslan masih kesal dan mengurung diri?" Tanya Edgar. Feby menatap lelaki itu dan mengangguk lemah, dia bena