Malam kedua Danu berada di rumah. Mas Bumi baru saja membawa kami makan malam di luar. Kebersamaan yang akan jarang sekali kami lakukan jika Danu tidak berada di Bali. Oleh sebab itulah, momen langka seperti ini harus tetap dilestarikan demi menjaga keharmonisan. Usai makan malam, aku yang sudah mengganti baju dengan piyama tidur lengan panjang, keluar kamar karena ingin pergi ke dapur. Rasanya haus sekali dan ingin sekali minum yang segar-segar. Kulirik suamiku yang begitu pulang, sudah langsung berkutat dengan laptop. Aku tidak seberapa banyak tahu tentang pekerjaannya. Namun, setelah hampir satu tahun menjadi istrinya, lama-lama aku jadi hapal dan sudah terbiasa dengan ritme kerjanya. Terkadang aku pun juga mengingatkan agar dia tak terlalu memforsir tenaga. Di usia yang sudah tak lagi