Bab 39. Rumor Buruk Kembali Berhembus

1269 Kata

Panggilan itu akhirnya membangunkan Evelyn. Napasnya tersengal-sengal dan netranya basah oleh air mata yang belum sempat kering. Dia menoleh, melihat suster Ana yang menatapnya khawatir. "Ini minum dulu, Bu," ucap suster Ana sembari mengulurkan sebotol air mineral. Evelyn segera mengambilnya lalu menghabiskan isinya dalam beberapa kali tegukan. Dia lalu menatap ke arah Timoti yang masih tertidur, wajahnya tampak sedikit lebih segar dari sebelumnya. Evelyn menyeka air matanya, lalu menggenggam tangan kecil itu erat. "Kak Eva, aku akan terus melindungi Timoti. Terima kasih karena udah datang walaupun hanya dalam mimpi." Tak lama kemudian, pintu kamar rawat terbuka. Gina dan Erik masuk dengan wajah cemas, namun sedikit lega saat melihat kondisi Timoti. “Gimana keadaannya?” tanya Erik. E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN