Rhea bukan tidak tahu kalau di luar sana banyak yang menghujat Arka karena menikahi perempuan yang lebih pantas menjadi anaknya. Semakin ia membuang pemikiran-pemikiran buruk itu, semakin ia mendengar banyak sekali ucapan-ucapan itu, entah tidak sengaja, atau sindiran halus dari orang-orang yang kebetulan bertemu dengan dirinya dan Arka di suatu acara. Rasanya, ia merasa telah membebani Arka dengan hal itu. Ia merasa kasihan dengan suaminya yang menerima banyak hujatan. Meskipun berulang kali Arka mengatakan kalau dirinya tidak terpengaruh, dan ingin menjalani pernikahan ini dengan bahagia tanpa mendengarkan cuitan orang. Namun, Rhea benar-benar tidak bisa mengindahkan semua perkataan orang. Semakin hari, hatinya kian bimbang memikirkan nasib pernikahannya. Dan keraguannya terhadap kesun