"Mas duduk saja di atas kloset," ucap Gea lalu membawa sang suami duduk di sana. Tanpa Gery minta pun Gea sudah membantu melepas kaos yang menempel di tubuh suaminya. "Celananya nggak sekalian, Ge?" "Lepas sendiri lah, Mas. Aku kan malu." "Kamu ini seperti anak perawan yang belum tercemar. Padahal sudah sering lihat masih saja malu-malu." Gea memukul punggung Gery. "Terus saja godain." Gery terkekeh. "Ini susah, Ge. Aku nggak bisa nunduk. Bukain, Gea," pinta Gery dengan wajah dibuat sememelas mungkin. "Mas mandinya bagian atas saja. Yang bawah nggak usah dimandiin." "Nanti bau kamu yang repot." "Ya, Tuhan, Mas! Kamu ini benar-benar." Gea berjongkok di hadapan Gery. Mengulurkan tangan meraih karet celana yang dipakai oleh suaminya. Memalingkan wajah dengan mata terpejam, Gea mulai